Pengertian serta Perbedaan IPV4 dan IPV6
Sebuah internet protokol atau yang
dikenal sebagai IP adalah suatu aturan atau protokol yang mengatur suatu
komunikasi data dalam jaringan internet.
IPv4 (Internet Protocol v4) didefinisikan oleh The
Internet Engineering Task Force (IETF) adalah versi pertama protokol
internet yang digunakan pada tahun 1981. Disebutkan IP version 4 karena telah
dilakukannya 4 kali revisi pada protokol ini. IPv4 ditetapkan
dengan panjang 32 bit yang memungkinkan 232 IP yang
berarti sekitar 4,294,967,296 Protokol Komputer dapat
terhubung ke internet.
Meskipun Alamat IPv4 cukup besar dalam
jumlah 32 bit. Walaupun demikian, seiring berjalannya perkembangan dari
internet itu sendiri Ipv4 dikatakan tidak akan dapat menampung lagi karena
alokasi yang hampir habis, maka diciptakannya Ipv6 yang akan menopang atau
bahkan mengganti Ipv4 itu sendiri.
Mengapa IPv6 bukan IPv5, pada tahun 1980-an, IPv5
digunakan sebagai Protokol Percobaan dan sampai saat ini tidak pernah digunakan
yang biasanya disebut sebagai Protokol Streaming, Oleh karena itu, IPv4 memiliki
generasi terbarunya yaitu IPv6.
IPv6 (Internet Protokol v6) dikembangkan sejak tahun 1998.
Alamat dalam IPv6 ditetapkan 128 bit, 2128 yang berarti sekitar =
340,282,366,920,938,463,463,374,607,431,768,211,456 Protokol Komputer yang
dapat terhubung ke internet sehingga permasalahan seperti Ipv4 tidak kembali
terjadi.
Berikut ini Perbedaan antara IPv4 dengan IPv6 ;
|
Kriteria
|
||
|
Panjang alamat
|
32 bit
|
128 bit
|
|
Jumlah total
host (teoritis)
|
232=±4
miliar host
|
2128
|
|
Menggunakan
kelas alamat
|
Belakangan tidak digunakan lagi, mengingat telah tidak relevan dengan
perkembangan jaringan Internet yang pesat.
|
Tidak
|
|
Alamat multicast
|
Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4
|
Alamat multicast
IPv6, yaitu FF00:/8
|
|
Alamat broadcast
|
Tidak ada
|
|
|
Alamat yang
belum ditentukan
|
0.0.0.0
|
::
|
|
Alamat loopback
|
127.0.0.1
|
::1
|
|
Alamat IP publik
|
Alamat IP publik IPv4, yang
ditetapkan oleh otoritas Internet (IANA)
|
Alamat IPv6 unicast
global
|
|
Alamat IP
pribadi
|
Alamat IP pribadi IPv4 , yang ditetapkan
oleh otoritas Internet
|
Alamat IPv6 unicast
site-local (FEC0::/48)
|
|
Konfigurasi
alamat otomatis
|
Ya (APIPA)
|
Alamat IPv6 unicast
link-local (FE80::/64)
|
|
Representasi
tekstual
|
Dotted
decimal format notation
|
Colon hexadecimal
format notation
|
|
Fungsi Prefiks
|
Subnet
mask atau
panjang prefiks
|
Panjang prefiks
|
|
Resolusi alamat DNS
|
A
Resource Record (Single
A)
|
AAAA
Resource Record (Quad
A)
|
|
Fragmentasi
|
Fragmentasi
dilakukan oleh pengirim dan ada router, menurunkan kinerja router
|
Fragmentasi dilakukan hanya oleh
pengirim
|
Berikut ini Kelebihan-kelebihan menggunakan IPv6 ;
- IPv6
merupakan solusi bagi keterbatasan alamat IPv4 (32 bit), IPv6 dengan 128 bit
memungkinkan pengalamatan yang lebih banyak, yang memungkinkan IP-nisasi
berbagai perangkat (PDA, handphone, perangkat rumah tangga, perlengkapan
otomotif).
- Aspek
keamanan dan kualitas layanan (QoS) yang telah terintegrasi.
- Desain
autokonfigurasi IPv6 dan strukturnya yang berhirarki memungkinkan
dukungan terhadap komunikasi bergerak tanpa memutuskan komunikasi
end-to-end.
- IPv6 memungkinkan komunikasi peer-to-peer tanpa melalui NAT, sehingga memudahkan proses kolaborasi / komunikasi end-to-end: manusia ke manusia, mesin ke mesin, manusia ke mesin dan sebaliknya.
Perbedaan
Ipv4 dan Ipv6
1. Fitur
- IPv4 : Jumlah alamat menggunakan
32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296
atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat
habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32
bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.
- IPv6 : Menggunakan 128 bit untuk
mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih
dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada
IPv4 secara permanen.
2. Routing
- IPv4 : Performa routing menurun
seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan
header MTU di setiap router dan hop switch.
- IPv6 : Dengan proses routing yang
jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk
mengelola tabel routing yang besar.
3. Mobilitas
- IPv4 : Dukungan terhadap
mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu
jaringan ke jaringan lain.
- IPv6 : Memenuhi kebutuhan
mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain
dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung
perkembangan aplikasi-aplikasi.
4. Keamanan
- IPv4 : Meski umum digunakan dalam
mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan
pada standar IPv4.
- IPv6
: IPsec dikembangkan sejalan
dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi
IPv6.
5. Ukuran
Header
- IPv4 : Ukuran header dasar 20
oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi.
- IPv6 : Ukuran header tetap 40
oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment
offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi.
6. Header
Checksum
- IPv4 : Terdapat header checksum
yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga
menambah delay.
- IPv6 : Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai
7. Fragmentasi
- IPv4 : Dilakukan di setiap hop
yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila
ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket
dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.
- IPv6 : Hanya dilakukan oleh host
yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery
yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU
terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.
8. Konfigurasi
- IPv4 : Ketika sebuah host
terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.
- IPv6 : Memiliki fitur stateless
auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan,
konfigurasi dilakukan secara otomatis.
9. Kualitas
Layanan
- IPv4 : Memakai mekanisme best
effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.
- IPv6 : Memakai mekanisme best
level of effort yang memastikan kualitas layanan. Header traffic class
menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan
kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.
10. Jenis
Alamat
·
IPv4 : Internet
Protocol Version 4 (Ipv4) memiliki jenis alamat sebagai berikut :
a.
ü Unicast
Alamat ini
merupakan alamat dari IPV4 yang dibuat untuk sebuah interface network atau
jaringan antarmuka yang bisa digunakan dalam komunikasi satu orang ke satu
orang (one – to – one atau point – to – point)
b. ü
Broadcast
Alamat internet protokol versi
(IPv4) ini dibuat supaya bisa diproses dalam jaringan yang sama oleh setiap
node yang digunakan untuk komunikasi dari satu orang kepada setiap orang
lainnya.
c. ü
Multicast
Alamat yang
didesain pada internet protokol versi 4 (IPv4) ini bisa digunakan untuk
komunikasi dari satu orang – ke banyak orang melalui jaringan yang sama atau
berbeda.
·
IPv6 : Internet
Protocol Version 4 (Ipv4) memiliki jenis alamat sebagai berikut :
a. ü
Unicast
Sama seperti yang ada pada
internet protokol versi 4( (IPv4) ini bisa digunakan untuk komunikasi antarmuka
secara langsung (point – to –point)
b. ü
Multicast
Dalam alamat ini
mungkin sedikit mirip dengan alamat Broadcast yang ada pada IPv4, tapi bedanya
adalah pada alamat ini bisa mengirimkan ke banyak host dalam grup yang sama
untuk komunikasi dari satu orang ke banyak orang.
c. ü
Anycast
Pada alamat yang
ada pada Ipv6 ini bisa digunakan untuk komunikasi dari satu orang ke satu dari
banyak orang (one – to – one – of – many)
Sumber :
Comments
Post a Comment